Pengertian Mikrokontroler
Mikrokontroler
adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan
umunya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler adalah sebuah chip
yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat
menyimpan program did umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit),
memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter
(ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya. Kelebihan utama dari mikrokontroler
ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board
mikrokontroler menjadi sangat ringkas. Mikrokontroler adalah sebuah chip yang
berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan
program did MCS51 ialah mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 KB Flash PEROM
(Programmable and Erasable Only Memory) yang dapat dihapus dan ditulisi
sebanyak 1000 kali. Mikrokontroler ini diproduksi dengan menggunakan teknologi
high density non-volatile memory. Flash PEROM on-chip tersebut memungkinkan
memori program untuk diprogram ulang dalam sistem (in-system programming) atau
dengan menggunakan programmer non-volatile memory konvensional. Kombinasi CPU 8
bit serba guna dan Flash PEROM, menjadikan mikrokontroler MCS51 menjadi
microcomputer handal yang fleksibel.
Mikrokontroler
tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi
satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai
komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan
sistem.
Mikrokontroler
adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta
kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara
kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Sekedar contoh,
bayangkan diri Anda saat mulai belajar membaca dan menulis, ketika Anda sudah
bisa melakukan hal itu Anda bisa membaca tulisan apapun baik buku, cerpen,
artikel dan sebagainya, dan Andapun bisa pula menulis hal-hal sebaliknya.
Sejarah Mikrokontroler
Karena
kebutuhan yang tinggi terhadap “chip-chip pintar” dengan berbagai fasilitasnya,
maka berbagai vendor juga berlomba untuk menawarkan produk-produk
mikrokontrolernya. Hal tersebut terjadi semenjak tahun 1970-an.
Mikrokontroler
pertama kali dikenalkan oleh Texas Instrument dengan seri TMS 1000 pada tahun
1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit. Pada tahun 1976 Intel mengeluarkan
mikrokontroler yang kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan
mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48.
Sekarang dipasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai
dengan 64 bit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat
tipis. Masing-masing vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan dilengkapi
fasilitas-fasilitas yang cenderung memudahkan user untuk merancang sebuah
sistem dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit. Saat ini mikrokontroler
yang banyak beredar dipasaran Yogyakarta adalah mikrokontroler 8 bit varian
keluarga MCS51(CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dengan seri AT89Sxx, dan
mikrokontroler AVR yang merupakan mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535
(walaupun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing-masing
memiliki fitur yang berbeda). Dengan mikrokontroler tersebut pengguna (pemula)
sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti
pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan remote control
televisi, radio frekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam digital,
termometer digital dan sebagainya.
Motorola
mengeluarkan seri mikrokontroler 6800 yang terus dikembangkan hingga sekarang
menjadi 68HC05, 68HC08, 68HC11, 68HC12, dan 68HC16. Zilog juga mengeluarkan
seri mikroprosesor Z80-nya yang terkenal dan terus dikembangkan hingga kini
menjadi Z180 dan kemudian diadopsi juga oleh mikroprosesor Rabbit. Intel
mengeluarkan mikrokontrolernya yang populer di dunia yaitu 8051, yang karena
begitu populernya maka arsitektur 8051 tersebut kemudian diadopsi oleh vendor
lain seperti Phillips, Siemens, Atmel, dan vendor-vendor lain dalam produk
mikrokontroler mereka. Selain itu masih ada mikrokontroler populer lainnya
seperti Basic Stamps, PIC dari Microchip, MSP 430 dari Texas Instrument dan
masih banyak lagi.
Selain
mikroprosesor dan mikrokontroler, sebenarnya telah bemunculan chip-chip pintar
lain seperti DSP prosesor dan Application Spesific Integrated Circuit (ASIC).
Di masa depan, chip-chip mungil berkemampuan sangat tinggi akan mendominasi
semua desain elektronik di dunia sehingga mampu memberikan kemampuan komputasi
yang tinggi serta meminimumkan jumlah komponen-komponen konvensional.
Mengakses Mikrokontroler
Agar
sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler tersebut memerlukan
komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat
sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada
beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa
rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi.
Untuk
merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat
keras dan perangkat lunak, yaitu:
Sistem
minimal mikrokontroler.
Software
pemrograman dan kompiler, serta downloader.
Yang
dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang
sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC
mikrokontroler tidakakan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya
sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, yang
terdiri dari 4 bagian, yaitu :
Prosesor,
yaitu mikrokontroler itu sendiri.
Rangkaian
reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal.
Rangkaian
clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU.
Rangkaian
catu daya, yang digunakan untuk memberi sumberdaya.
Pada
mikrokontroler jenis tertentu (AVR misalnya), poin2 pada no 2 ,3 sudah tersedia
didalam mikrokontroler tersebut dengan frekuensi yang sudah diseting dari
vendornya, sehingga pengguna tidak perlu memerlukan rangkaian tambahan, namun
bila ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misal ingin komunikasi
dengan PC atau handphone), maka pengguna hs arumenggunakan rangkaian clock yang
sesuai dengan karakteristik PC atau HP tersebut.
Sistem
Polling dan InterupsiPolling sebenarnya bukan suatu fitur , ini adalah sesuatau
yang harus dilakukan jika mikrokontroler yang dipilih tidak memiliki interupsi.
Polling adalah teknik perangkat lunak dimana kontroler secara terus menerus
menanyakan suatu perangkat jika membutuhkan servis.Perangkat membuat suatu
tanda ketika data siap untuk ditransfer ke kontroler, dimana kontroler akan
melihat pool berikutnya. Beberapa perangkat dapat dipolled dengan sukses,
dengan kontroler yang meloncat kepada rutin program yang lain, tergantung pada
flag mana yang telah diset.
Dasar
dari polling adalah setiap fungsi memakai tipe round-robin untuk menanyakan
ketika mereka dalam keadaan yang membutuhkan sebuah servis, kita dapat membuat
mereka (prosedure/fungsi) memanggil fungsi mereka sendiri ketika prosedure
tersebut membutuhkan penanganan lain. Ini disebut dengan “interupt”, ketika
perangkat menginterupsi eksekusi program utama. Prosesor lalu akan mengambil
waktu untuk keluar dari eksekusi program normal untuk menguji source interrupt
dan mengambil aksi tertentu. Setelah itu, eksekusi program normal dilanjutkan.
Sebuah servis interrupt dengan kata lain seperti sebuah sub-rutin, untuk
melakukan perintah lain yang sebelumnya tidak dijalankan sehingga dapat
diantisipasi oleh prosesor untuk menyesuaikan sebagian waktu, untuk mengeksekusi
perintah baru dan menghentikan program utama yang kemudian dijalankan kembali
jika tidak ada pemanggilan prosedur lain pada badan program.
Pemakaian
prioritas interupsi di atas memiliki beberapa peraturan yang tercantum dibawah
ini:
(a).
Tidak ada interupsi yang menginterupsi interupsi prioritas tinggi.
(b).
Interupsi prioritas tinggi boleh menginterupsi interupsi prioritas rendah.
(c).
Interupsi prioritas rendah boleh terjadi jika tidak ada interupsi lain yang
sedang dijalankan.
(d).
Jika dua interupsi terjadi pada waktu bersamaan, interupsi yang memiliki
prioritas lebih tinggi akan dikerjakan terlebih dahulu. Jika keduanya memiliki
prioritas sama, maka interupsi yang berada pada urutan polling akan dikerjakan
terlebih dahulu.
Mikrokontroler
ATMEL secara otomatis akan menguji apakah sebuah interupsi bias terjadi setelah
setiap instruksi dikerjakan. Pengecekan ini mengikuti suatu alur yang disebut
dengan Polling Sequence dengan urutan:
Interupsi
Eksternal 0
Interupsi
Timer 0
Interupsi
Eksternal 1
Interupsi
Timer 1
Interupsi
serial
Ini
berarti jika sebuah interupsi serial terjadi pada waktu bersamaan dengan
interupsi eksternal 0, maka interupsi eksternal 0 akan dikerjakan terlebih
dahulu dan interupsi serial baru akan dikerjakan setelah pengerjaan rutin interupsi
eksternal 0 selesai dilakukan.
ANALISA DAN KESIMPULAN
Kelebihan Mikrokontroler
Menurut
saya, kelebihan mikrokontroler adalah :
-
Berpenggerak menggunakan bahasa assembly
sehingga pengoperasiannya menjadi mudah di kerjakan sesuai dengan logika sistem
(bahasa assembly ini mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly
aplikasi dimana parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa
menggunakan banyak perintah)
-
Secara desain, bahasa assembly ini tidak
memerlukan banyaknya syarat penulisan bahasa pemrograman seperti besar atau
kecilnya huruf
-
Mikrokontroller ini tersusun rapih dalam
satu chip dimana chip Sirkuit Terintegrasi/IC/Prosesor, Memori dan input/output
yang terintegrasi sehingga menjadi satu kesatuan sistem kontrol. Jadi mikrokontroler
ini bisa di sebut juga komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai
kebutuhan sistem.
-
Sistem Running-nya berdiri sendiri tanpa
bergantung dengan komputer, sedangkan komputer hanya untuk memasukkan perintah
program ke dalam mikrokontroler tersebut.
-
Cara memasukkan programnya pun mudah
karena tidak menggunakan banyak perintah
-
Tersedianya fasilitas tambahan untuk
pengembangan memori dan I/O
-
Harga terjangkau dan mudah di dapat
Kekurangan Mikrokontroller
Di
lihat dari namanya “Mikrokontroler” atau komputer kecil pasti ada
kekurangannya, diantaranya :
-
Kapasitas memori yang terbatas
-
Tidak bisa mengontrol peralatan
ber-tegangan besar kecuali dengan perangkat interface tambahan
-
Belum fleksibel
-
Di beberapa mikrokontroler salah satunya
ATMega hanya bisa meng-eksekusi perintah dalam satu waktu
-
Masih bergantung dengan program (kembali
lagi dengan si programmernya mau menggunakan instruksi apa untuk mikrokontroler
tersebut, karena setiap orang pasti berbeda logika-nya.
Daftar
Pustaka
https://sites.google.com/site/informasiterbarusekali/pengertian-mikrokontroller
http://xcontohmakalah.blogspot.co.id/2014/02/sejarah-mikrokontroler-dan-perkembangan.html
0 komentar:
Posting Komentar